Selasa, 09 Juni 2020

#FiranlientStory09-Changes

Hari berganti hari, begitu juga dengan bulan dan tahun, berganti sesuai rotasi bumi. Seiring berjalannya waktu setiap manusia ada dalam proses tersebut. Manusia hidup dan menjalani apa yang mereka usahakan untuk mencapai tujuan. Selama proses itu berjalan akan ada perubahan entah sedikit ataupun banyak, yang terpenting perubahan itu membawa pada hal yang positif. Kita nggak bisa paksain satu hal untuk tidak berubah, nyatanya hati manusia tidak ada yang tahu. Jangan gantungkan harapanmu pada manusia, kita perlu realistis. Banyak hal yang perlu diutamakan, tapi bukan berarti tidak memiliki porsi.

Perubahan itu juga terjadi dalam persahabatan ini, bukan hal yang negatif, bukan juga sesuatu yang buruk. Waktu menjadi faktor perubahan, bertemu dengan orang baru, aktivitas baru, dan adanya hal yang memang harus diprioritaskan dibanding hanya sekedar senang-senang. Setiap dari kami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap hal yang lebih penting, tapi bukan berarti kita tidak terhubung. Firanlient masih terhubung sampai saat ini. Juahnya jarak dan semakin berkurangnnya waktu untuk bertemu tidak akan pernah buat kita lupa, kalo kita punya FIRANLIENT. Kami masih saling berkabar satu sama lain, hingga akhirnya hari paling bahagia itu tercapai. *Hei kalian, baik-baik dimanapun kalian berada, semoga selalu dalam lingdungan Allah SWT, amiin. Kita dulu memang pernah alay gaes, tapi seenggaknya kita alay bareng. It’s not bad, karena itu kita bisa sampe dimasa ini.



Masa-masa SMP hingga SMA mungkin masih sempat untuk berkumpul bersama, karena sebagian diantara kita satu sekolah. Lulus dari SMA kita ambil pendidikan yang berbeda. Debbie memilih melanjutkan pendidikan di sebuah lembaga pendidikan bidang komputer dan manajemen. Lena melanjutkan pendidikannya disebuah perguruan tinggi dibidang rekam medis, sedangkan aku, Tisa, Nisa dan Firsta berada di satu perguruan tinggi yang sama. Tisa dibidang pertanian, Anisa dibidang ekonomi, untuk Firsta dan Aku kebetulan kita ada dibidang yang sama yaitu broadcasting. Selama masa-masa kuliah kita memang tetap jarang ketemu. Pada masa-masa itu tidak bisa dipungkiri, bahwa suasana baru, tugas kuliah dan teman-teman baru semakin buat kita jarang ketemu. Balik lagi hal itu tetap tidak membuat kita menjadi jauh. Istilah jauh secara konkrit adalah jarak, tapi yang aku yakini bahwa secara batin kita tidak pernah jauh. Aku juga yakin pasti setiap dari kita pernah ngersain kangen satu sama lain, atau sekedar melihat foto-foto lama. Kadang aku pernah berada diposisi merasa egois dan menyalahkan yang lain karena tidak memberikan waktu untuk berkumpul, tapi setelah dipikir-pikir bukan seperti itu seharusnya. Kalau memang kita bersahabat seharusnya bisa saling memahami kondisi satu dengan yang lain, karena aku yakin kita nggak pernah saling melupakan. Huhuhu jadi mellow kan… miss you gaess.


Perubahan semakin terlihat jelas ketika masing-masing dari kita mulai menyelesaikan kuliah. Debbie menjadi yang pertama lulus, lalu Lena, kemudian Nisa, selanjutnya Tisa, yang terakhir aku dan Firsta. Selamat untuk semuanya, selamat atas pencapaian kalian, dan selalu bangga dengan apapun yang sudah kalian capai. Semoga ilmu yang kalian dapat bermanfaat untuk orang lain. Waktu adalah hal yang tidak bisa dikontrol, tapi kami selalu usahakan waktu untuk setiap momen spesial. Inilah perubahan, perubahan yang tidak benar-benar berubah, kehidupan masing-masing dari kita memang berubah, tapi Firanlient tidak pernah berubah. Perubahan yang terjadi sampai saat ini adalah sesuatu yang positif dan membawa pada hal-hal baik. Teruslah berubah menjadi lebih baik kawan, nanti kita bakal ketemu lagi dititik paling bahagia dan kembali cerita bareng. Selamat tahun baru 2020 and love you so much <3




Jumat, 03 Januari 2020

#ThisIsUsBagian03 - Sedikit Mengenang Tata Cahaya

Sedikit mengenang, jika dikatakan susah move on maka jawabannya adalah iya. Bukan tidak rela dengan apa yang telah terlewati tetapi mengenang adalah satu-satunya cara untuk membuat semua hal yang pernah terjadi tetap hidup, setidaknya dalam ruang memori. Bagaimanapun tidak akan membawa hal ini dalam masa yang akan datang. Flashback lagi ke masa-masa aktif kuliah dengan segudang tugas lapang. Aku, Putri, Firsta, Wilda dan Dita kuliah di Program Studi Televisi dan Film. Ada salah satu mata kuliah berupa praktek pengambilan gambar bayangan suatu objek (benda) yang diambil dari empat arah mata angin tiap 1 jam sekali. Tugas mata kuliah tata cahaya, tugas tersebut dilakukan selama 12 jam, untuk mengetahui posisi bayangan objek yang bertujuan mengenali waktu (pagi/malam hari) kaitannya dengan film dan fotografi, apabila ditengah2 proses pengambilan gambar mendung/hujan selama 1 jam maka perlu diulang dari awal. Nah lohh malah kuliah singkat wkwk jangan dehh ntar ikutan pusing. Proses pengambilan gambar itu yang bikin kita jadi agak gila. Kalau kebanyakan dari teman-teman ngerjain masih diarea kampus kita pilih tempat yang jauh dari kampus. Tempat yang kita pake adalah roofttop disalah satu pusat perbelajaan yang cukup terkenal pada waktu itu, lokasi tepatnya masih satu lingkungan dengan pasar besar di Jember. Temen-temen yang asli Jember pasti pahamlah. Kegilaan itu muncul ketika bosan mulai dateng, cacing diperut menggeliat, dan saat negara api menyerang, maka inilah yang terjadi.

At Rooftop 


Pose-pose penghilang bosen

Proses pengambilan gambar selama 12 jam bikin temen-temen pada nggak betah, karna mereka emang bukan tipe-tipe yang suka diem, emang dasarnya pada bedigasan aja. Kalau dipikir2 juga 12 jam nungguin perubahan bayangan benda dan nggak ngelakuin hal lain bikin bosen parah. Negara api mulai menyerah kita udah kayak cacing kepanggang bosen juga. Kita akhirnya bikin permainan cuma aku lupa game apaan yang kita bikin, pokok akhirnya si Putri kalah dan dapet punishment yaitu harus mau di foto dengan gaya dan properti sesuai keinginan kita sebagai pemenang, dan finally she is looks like. Cukup menghibur, karena jarang-jarang banget Putri mau dibikin kayak gitu. Sebenernya masih banyak dokumentasi lainnya selama proses pengerjaan tugas tata cahaya., tapi file pada ilang. Semoga selalu jadi kenangan.

Punishment kalah dari game

Sejatinya tidak ada niat untuk menjelekan apalagi pada teman sendiri, semua pada tempatnya, konteksnya adalah bercanda, dan tidak berlebihan. Berteman dan memiliki kenangan bersama teman seperti sebuah hadiah. Bersyukur pernah berada pada masa itu dengan mereka adalah hal yang sangat sangat berharga. Kalian pasti punya seseorang yang istimewa disamping kalian, jangan rusak itu dengan hal yang dapat memecah pertemanan. Bercanda sesuai porsinya, tidak berlebihan, biar ntar pas diceritain lagi kalian bisa ketawa bareng.