Jumat, 24 Desember 2021

#ThisIsUsBagian04-Step By Step

Sebelumnya aku pernah cerita nggak sih kalau kita ini bukan geng, kayaknya pernah sih ya. Siapapun kita nggak merubah ikatannya mulai dulu sampe sekarang, setiap dari kita udah punya cerita berbeda. Buat kalian yang masih kuliah semangat terus, apalagi di masa pandemi kayak gini, pasti berat. Hampir seluruh kampus di Indonesia sistem perkuliahannya secara daring, tapi di akhir tahun 2021 ini beberapa kampus mulai menggelar perkuliahan secara offline. Buat kalian yang udah pada lulus kuliah,  apasih hal menarik buat kalian tentang proses perkuliahan ? tentu kalian punya part-part yang berkesan atau sesuatu yang membekas nggak bisa dilupain selama kuliah. Proses menempuh perkuliahan seperti: tugas, ujian, KKN, magang, skripsi, dan wisuda itu adalah perjalanan kuliah secara formal, ya standartnya begitu tapi bisa jadi disetiap kampus ada bagian yang nggak ada. Nah kebetulan di fakultasku terutama di prodiku semua perjalanan itu ada semua, masih ada PKL juga sih, lumayan panjang ya teman-teman, tapi itulah proses ya kan. Sebelumnya aku udah pernah cerita salah satu mata kuliah yang aku pernah tempuh bareng mereka, ya mereka This Is Us begitu lah kira-kira kita nyebutnya, di grup whatsapp lain lagi namanya, emang agak nggak jelas namanya tapi yaudahlah haha. Aku dan temen-temenku ngalami proses itu tentunya, cuma cara kita menjalaninya kadang beda. Gimana sih kalau kalian temenan pasti apa-apa itu kalau bisa bareng jadi biar ada temenya, kita juga gitu cuma ya kadang kita juga nggak bisa maksain sesuatu yang nggak bisa buat dipaksain, jadi ikutin aja alurnya. 

Setelah proses KKN adalah magang, aku nggak bisa ambil magang dulu karena ada mata kuliah yang harus aku selesaikan waku itu, sedangkan Wilda, Putri, dan Firsta berencana buat magang di salah satu stasiun televisi lokal di Surabaya. Aku nggak begitu tahu jelas gimana ceritanya, yang pasti Wilda sama Putri nggak jadi daftar magang, sedangkan Firsta tetep berangkat ke Surabaya buat magang di stasiun televisi lokal tersebut. Setelah siap ngambil magang aku akhirnya daftar magang bareng Wilda, Putri, dan Dita di sebuah Production House di Yogyakarta, cukup jauh ya kan, tapi ketiga temenku semangat banget magang disana. Alhamdulillahnya pengajuan kita ke PH tersebut di setujui dan kampus juga menyetujui, berangkatlah kita ke Yogyakarta. Sesuai aturan, proses magang dilakukan selama 45 hari, dan beruntungnya lagi kita dapet tempat tinggal yang deket banget dari tempat magang. Kita juga beruntung lagi ternyata PH tempat kita magang lagi ada projek pembuatan  film pendek, jadi kita bisa ikut proses pembuatannya secara langsung. Selain kita ikut proses pembuatan film pendek, pihak PH juga memberikan kita tugas untuk membuat cerita dan video pendek. Magang waktu itu cukup happy sih, agak nggak berasa kayk magang ya, lebih kayak liburan tapi intinya apapun yang dikerjain kalau dari hati pasti happy meskipun tugasnya lumayan berat. Aku udah berusaha cari dokumentasi pas kita magang tapi nggak banyak sih.


          

Begitulah kira-kira magang kita, after magang kita udah mulai ambil jalan masing-masing karena proses skripsi itu panjang dan setiap dari kita punya proses yang beda. Siapa sih yang nggak greget sama proses skripsi, mulai dari pengajuan judul, sempro, sampe sidang. Sebelumnya aku udah pernah cerita kalau di prodi aku ada dua sistem ujian akhir yaitu kajian dan karya. Nah kita berlima ambil skripsi diwaktu yang nggak barengan karena satu dan lain hal, untuk Wilda, Dita, Firsta dan aku ambil skripsi dengan sistem kajian dan Putri memilih untuk membuat karya dengan mayor Penulisan Naskah. Skripsi dengan sistem karya prosesnya lebih panjang karena ada tambahan pagelaran karya, uji khalayak dan sidang, sedangkan yang ambil sistem kajian setelah seminar proposal, bimbingan revisi, lalu sidang. Wilda yang saat itu lebih siap maju dulu, jadi dia lebih dulu melewati segala proses skripsi, mulai pengajuan judul, sempro hingga sidang. Kemudian di ikuti Putri dengan segala kerumitan skripsi karya naskahnya akhirnya juga bisa melewati proses skripsi, lalu dilanjut Dita yang ambil skripsi kajian, kemudian aku dan Firsta juga ambil skripsi kajian. Bisa dibilang aku sama Firsta barengan waktu proses skripsi meskipun Firsta sempet ngilang bentar karena urusan kerjaan, tapi akhirnya bisa selesain skripsi juga.

Nggak gampang buat seorang Wilda anak perempuan pertama dari tiga bersaudara, gimana sih beban anak pertama, pasti orang tua sangat berharap pada anak pertama, apalagi Wilda di Jember juga ngekos, apa-apa sendiri, tapi seperti yang aku tahu tentang Wilda, dia orang yang santai nggak suka ribet, tapi selalu dibikin ribet sama orang-orang disekitarnya, yang sabar ya Wil, aku tahu kamu orangnya sabar banget. Penyabar yang suka jalan-jalan hahaha. Wilda akhirnya bisa selesain skripsinya waktu itu, proud of you.

      

Wisuda Wilda


Wilda udah lulus nggak lama Putri juga, proses skripsi karya emang beda, diatas aku udah jelasin. Putri itu orangnya pinter, dan sebenernya bisa cuma kadang dia itu bisa gampang down, nggak yakin dengan apa yang dia kerjakan, tapi Putri bukan orang yang gampang nyerah, kadang Putri hanya butuh waktu buat mencerna, dan melakukan hal yang buat dia happy. Skrispsi Putri waktu itu adalah karya dengan mayor penulisan naskah, jadi Putri buat naskah film pendek fiksi, setelah melakukan seminar proposal sampai bab 3, lanjut dengan pagelaran, pagelaran waktu itu di kampus, dengan membuat storyboard berukuran A3 dipigora, alhamdulillah pagelaran karya lancar, proses selanjutnya adalah uji khalayak yang dilanjut sidang. Kita semua yang udah ngelewati prosesnya, pasti tahu gimana pusingnya, bolak balik kampus, nungguin dosen untuk bimbingan revisi, yang aku tahu Putri bukan orang yang sabaran tapi dalam proses ini Putri bisa lewati dengan sabar, always proud of you Put. 



Selanjutnya yang udah selesain kuliahnya adalah Dita, dia adalah strong women, gimana nggak strong anak pertama juga sama kaya Wilda, anak rantau juga, jauh juga dari orang tua, bukan beda kota, beda negara. Dita di Indoenesia, ibunya di Singapur, tapi Dita asli orang Banyuwangi masih ada saudara di Banyuwangi, tapi gimanapun juga yang namanya jauh dari orang tua itu itu nggak enak, kalau ada perlu semua dilakuiun sendiri, diselesain sendiri. Mungkin Dita juga udah terbiasa dengan sikon yang kayak gitu, jadi itu yang buat Dita jadi strong. Aku mungkin nggak banyak tahu tentang Dita meskipun kita temenan, tapi dari sudut pandangku, Dita orang yang kuat, selama proses skripsi ini Dita juga ngalamin hal yang sama, nunggu dosen seharian, harus revisi bolak balik, yang aku tahu saat itu dosen bimbingan Dita juga bukan orang yang mudah memberikan acc, tapi karena Dita selalu punya cara untuk ngadepin dosen jadi semua proses skripsi bisa terlewati, meskipun dengan revisi dan revisi. Akhirnya skripsi Dita selesai, aku tahu kamu orang baik, proud of you, dan Dita pasti happy banget karena Ibunya hadir saat wisudanya waktu itu.



Oke next ada aku sama Firsta, ya bisa dibilang aku sama Firsta bareng prosesnya, meskipun wisudanya nggak bareng. Kita sama-sama ambil skripsi kajian. Meskipun nggak beneran bareng, tapi selama proses pengerjaan kita saling info saling bantu, kadang nunggu dosen juga barengan, waktu itu belum di serang covid jadi kegiatan di kampus masih aktif. Aku sama Firsta paling telat sih diantara mereka, jangan ditiru ya teman-teman. Aku sama Firsta juga nggak pengen telat cuma aku dan Firsta punya faktor kendala masing-masing, nggak bisa dibenarkan atau dijadikan alasan cuma ya seperti itu yang sudah terlewati. Aku disini nggak bakal bahas aku tentunya, skip aja langsung ke Firsta. So, Firsta telat karena dia sempet ada niat buat nggak lanjut tapi akhirnya dia ambil keputusan yang tepat dengan melajutkan proses skripsi, padahal udah tinggal sidang aja. Aku nggak tahu pasti faktor utamanya apa, yang aku tahu Firsta pada saaat itu memang kerja sambil skripsian. Firsta anak pertama dari dua bersaudara, dia milih buat kerja sambil skripsi, tapi hal itu cukup bikin rumit karena lokasi kerjanya di Surabaya, sedangkan dosen di Jember, waktunya nggak bisa full untuk ngurus skripsi, bimbingan-ketemu dosen dan lain sebagainya. Niatnya buat berhenti ditengah jalan sempet terpikir tapi terus kemudian Firsta mutusin buat lanjut, Fisrta harus bolak balik Jember-Surabaya, ya gimana itu resiko, meskipun dosen masih mengijinkan bimbingan secara online tapi, untuk pengurusan sidang, Firsta mau nggak mau harus balik Jember untuk ngurus langsung. Setelah proses yang melelahkan itu, alhamdulillah Firsta lulus waktu itu, proud of you Iput.

Ngomongin soal kelulusan kebetulan yang buruk, wisuda aku dan Firsta tidak sama dengan wisuda teman-teman yang lain karena pandemi covid-19. Wisuda yang seharusnya dilakukan secara langsung, malah berubah menjadi wisuda online, itupun sempat terntuda karena kondisi aturan yang berubah-ubah membuat kampus juga kurang tegas dalam mengambil keputusan terkait wisuda terutama di tahun 2020 saat itu. Hal itu membuat banyak mahasiswa kecewa, tapi apa daya kita nggak bisa berbuat banyak. Pada waktu wisuda Firsta, dia ajakin kita buat fotoo bareng, karena kebetulan kita wisudanya nggak bareng dan belum pernah foto bareng pake toga, ada kesempatan foto bareng meskipun nggak pake toga paling nggak ada satu simbol yang bisa dipake buat melambangkan kalau kita udah penah wisuda. Jadi habis Firsta foto bareng keluarganya, kita foto bareng sambil bawa medali khas wisuda.




Perayaan kelulusan Wilda dan Putri






Kamis, 26 Agustus 2021

#FiranlientStory10-Next Level

Semua mahluk yang hidup pasti berproses, tumbuh dan berkembang, jatuh dan bangun. Setiap proses yang diusahakan tidak akan pernah menjadi sia-sia, sekalipun hal tersebut tidak seperti apa yang kita harapkan, paling tidak kita bisa belajar dari hal itu. Setelahnya berproses lagi dan lagi, begitu seterusnya. Ya aku masih berada di fase berproses. Berusaha menghargai apapun yang aku punya saat ini meskipun terkesan sangat lambat, bahkan dari awal. Setelah masa ujian akhir yang panjang dengan segala hal yang menghambat akhirnya selesai, bukan benar-benar selesai. Ini adalah awal, seperti membuka halaman baru dengan chapter yang berbeda, entah akan menjadi seperti apa karena awal dari halaman baru ini diawali dengan sebuah ketidakberuntungan. Kita nggak akan bahas ketidakberuntungan itu akan terdengar sangat membosankan kalau dijabarkan, atau memang akan terasa sangat menyebalkan untuk diceritakan.

Sampai difase mana kalian semua ? semoga difase yang kalian harapkan. Begitu juga dengan sahabat-sahabatku. Kita juga berada difase yang baru, semua diawali dari Lena. Firanlient  akhirnya pecah telor, nggak disangka-sangka Lena akhirnya nikah. Kita semua hampir nggak pernah tahu gimana kisah cinta Lena sama pasangannya yang sekarang, yang kita tahu Lena sudah bertemu dengan seseorang yang serius dan mungkin orang yang tepat buat Lena. Lena menikah dengan kakak tingkat di perguruan tinggi hampir dari kita tidak ada yang mengenal siapa dan bagaimana pasangan Lena. Apapun pilihan Lena kita selalu support selama hal itu baik buat Lena. Moment ini jadi moment Firanlient bisa kumpul meskipun tetep ada yang absen satu, ya Debbie, yang awalnya bakal dateng pas hari H tiba-tiba cancel dateng. Entahlah mungkin memang ada yang emergency. Konsep nikah modern dengan tema warna coklat muda dan gold buat atmosfer acara berasa elegan. Karena baru pertama kali itu ketemu pasangan Lena, first impressionnya baik sih, kayaknya ramah, nggak kaku. We happy for you Lena, semoga samawa, welcome to new journey, happy wife. 


Lena's Wedding

Bahagia ketika tahu sahabat kita akhirnya bertemu dengan jodohnya. Setelah Lena diantara kita masih menerka-nerka siapa selanjutnya yang bakal nyusul Lena. Siapappun itu semoga dapet jodoh yang tepat, karena menikah bukan hal yang bisa dibuat main-main. Kita semua berharap pernikahan kita hanya terjadi sekali seumur hidup. Setelah Lena kabar bahagia selanjutnya datang dari Tisa. Kita semua tahu kisah Tisa dengan pasangan sebelumnya yang bisa dibilang pasangannya toxic, tapi setelah lama kita nggak denger kabar hubungnan Tisa sama si toxic tiba-tiba Tisa ngepost foto engagement dengan seorang laki-laki yang terbilang cukup baru di circle kita. Sebelumnya aku sendiri sudah pernah dengar tentang mas itu dan ternyata dialah orang yang berani serius dengan Tisa. Alhamdulillah semoga orang yang tepat, ternyata proses Tisa menuju hari bahagia sangat cepat, karena memang pada dasarnya hal baik harus disegarakan begitulah diagamaku diajarkan. Prosesnya cukup cepat tapi bukan berarti terburu-buru. Pernikahan dengan konsep adat jawa sangat kental di pernikahan Tisa dengan pasangan, mulai baju hingga dekorasi. Jangan tanya aku yang mana, aku datang tapi nggak ikut foto karna datang terlambat. Bukan itu yang penting, tapi doa dan harapannya untuk Tisa dan pasangan. Hai Tisa, akhirnya bisa keluar dari toxic relationship dan ketemu sama seseorang yang benar-benar serius, tanpa membawa embel-embel apapun. Semoga samawa doanya sama kayak sebelumnya hanya saja kita semua lega akhirnya Tisa berani ambil sikap. We love you, everything you choose. Just to be happy.

Tisa's Wedding


Nggak jauh dari Tisa kabar bahagia dateng dari Debbie. Debbie juga akhirnya bakal nikah dengan seseorang yang selama ini ada di samping Debbie cukup lama sekitar 8-9 tahun. Kita semua udah tahu Debbie punya pasangan dan mereka pacaran juga udah lama sekitar 8-9 tahun kalau aku nggak salah *maaf  ya Deb kalau salah hehe. Antara kaget dan nggak sih sebenernya cuma apapun itu kita semua ikut seneng akhirnya hubungan mereka dibawa kejenjang yang lebih serius. Siapa sih yang nggak pengen punya hubungan yang langgeng, pacaran lama dan akhirnya nikah. Kayak idaman banget gitu, tapi aku yakin sih itu semua nggak gampang pertahanin hubungan selama itu akhirnya bisa nikah sama orang yang selama ini sama kita. Proud banget sama Debbie bisa nunggu selama  itu, nggak satu atau dua tahun coy, ini 8-9 tahun lama banget. Meskipun diluar sana bisa jadi ada yang lebih lama, tapi di circle kita ada juga ternyata yang  punya hubungan lama tapi akhirnya nikah. Konsep nikahan Debbie juga sama kayak Tisa pake adat Jawa cuma bedanya, dekorasi Debbie lebih ke modern jadi adat Jawa tapi elegan gitu. Selamat untuk Debbie penantian selama ini berujung bahagia ya Deb, selamat. Semoga keluaga baru di penuhi keberkahan, happy wife, with love.

Debbie's Wedding

Masuk fase ini dimana secara umur atau bahkan secara kesehatan kita siap untuk sebuah kehidupan pernikahan tetapi nyatanya menikah bukan hal sederhana. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pernikahan. Keluarga, komitmen dan cinta, yang menurutku menjadi penting dalam sebuah pernikahan meskipun ada satu hal lagi yang kalian semua pasti tahu, tapi kembali lagi ini berdasarkan sudut pandangku. Pasti dari kalian akan berbeda juga dalam menilai sebuah pernikahan, hanya saja pada akhirnya semua mengharapkan yang terbaik dalam pernikahannya. Begitu juga dengan sahabatku yang lain, apapun pilihan kalian dalam sebuah pernikahan semoga sebuah keputusan yang baik, karena sahabatku yang sudah menikah telah memutuskan hidup dengan pilihan hatinya sendiri. Kabar baik kembali datang dari Nisa, memang sebelumnya Nisa sudah pernah bercerita tentang rencana pernikahannya dengan seseorang laki-laki yang tidak asing buat kita semua. Hampir tidak percaya dengan kabar ini karena yang kita semua tahu Nisa tidak terlihat seperti seseorang yang serius akan menikah. Kita memang nggak bisa menilai keseriusan seseorang hanya karena kita mengenalnya, Nisa berubah dalam hal ini, kali ini dia benar-benar hanya memilih satu orang sebagai pasangan hidupnya. Alhamdulillah, berubah menjadi lebih baik adalah hal yang besar. Selamat untuk Nisa, karena sebelumnya kita udah dapet bocoran tanggal pernikahan, dan di tanggal itu sangat tidak memungkinkan untuk datang. H+3 hari Raya Idul Fitri pernikahan Nisa, tidak memungkinkan untuk datang, karena pasti aku pulang kampung, maklum orang rantau. Pada hari H, bener aku nggak bisa datang, cuma berkirim ucapan selamat via chat sekaligus permintaan maaf karena tidak bisa hadir, sedih sebenarnya tapi mau gimana lagi. Mungkin akan sangat mengecewakan buat Nisa, karena yang hadir hanya Tisa. Ada atau tidak adanya kita yang nggak bisa dateng, bukan kita nggak mau dateng tapi masing-masing dari kita memang berrhalangan hadir karena sesuatu yang nggak bisa ditinggal, percaya Nis kita selalu doakan yang terbaik buat kamu, samawa dan dilimpahi keberkahan. Congratulation for your wedding, always happy for you, and enjoy to be wife.


Nisa's Wedding

Wahh ini semakin menarik tinggal aku dan Firsta, hemmm kira-kira siapa next ??? akupun bertanya-tanya, yang pasti diantara kita berdua yang berharap nikah selanjutnya adalah Firsta. Woy, First makanya kurang-kurangin mainnya, cari yang serius jangan cari yang suka main-main. Gimana mau cepet nikah kalo dapetnya yang suka main-main. Selamat buat kalian semua yang sudah membentangkan layar buat berlayar dilaut lepas yang sangat luas, dan kalian pasti bakal nemuin tempat baru yang indah. First kita kayaknya perlu banyakin doa ya, biar cepet nyusul mereka hehe, tapi inget ya gaess pernikahan bukan sebuah perlombaan, hidup kita jauh lebih berharga dari pada untuk dilombakan dengan hidup orang lain. Menikah diumur berapapun tidak akan menjadi masalah asalkan tujuan kalian tidak berubah dan ada usaha untuk hal itu. Buat keputusan yang terbaik saat waktu itu datang, tidak buru-buru tapi bukan berarti tidak berusaha. Semangat untuk kita semua yang sedang berusaha bertemu dengan jodoh, bisikin yang di Atas buat segera mempertemukan kalian. 



Selasa, 09 Juni 2020

#FiranlientStory09-Changes

Hari berganti hari, begitu juga dengan bulan dan tahun, berganti sesuai rotasi bumi. Seiring berjalannya waktu setiap manusia ada dalam proses tersebut. Manusia hidup dan menjalani apa yang mereka usahakan untuk mencapai tujuan. Selama proses itu berjalan akan ada perubahan entah sedikit ataupun banyak, yang terpenting perubahan itu membawa pada hal yang positif. Kita nggak bisa paksain satu hal untuk tidak berubah, nyatanya hati manusia tidak ada yang tahu. Jangan gantungkan harapanmu pada manusia, kita perlu realistis. Banyak hal yang perlu diutamakan, tapi bukan berarti tidak memiliki porsi.

Perubahan itu juga terjadi dalam persahabatan ini, bukan hal yang negatif, bukan juga sesuatu yang buruk. Waktu menjadi faktor perubahan, bertemu dengan orang baru, aktivitas baru, dan adanya hal yang memang harus diprioritaskan dibanding hanya sekedar senang-senang. Setiap dari kami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap hal yang lebih penting, tapi bukan berarti kita tidak terhubung. Firanlient masih terhubung sampai saat ini. Juahnya jarak dan semakin berkurangnnya waktu untuk bertemu tidak akan pernah buat kita lupa, kalo kita punya FIRANLIENT. Kami masih saling berkabar satu sama lain, hingga akhirnya hari paling bahagia itu tercapai. *Hei kalian, baik-baik dimanapun kalian berada, semoga selalu dalam lingdungan Allah SWT, amiin. Kita dulu memang pernah alay gaes, tapi seenggaknya kita alay bareng. It’s not bad, karena itu kita bisa sampe dimasa ini.



Masa-masa SMP hingga SMA mungkin masih sempat untuk berkumpul bersama, karena sebagian diantara kita satu sekolah. Lulus dari SMA kita ambil pendidikan yang berbeda. Debbie memilih melanjutkan pendidikan di sebuah lembaga pendidikan bidang komputer dan manajemen. Lena melanjutkan pendidikannya disebuah perguruan tinggi dibidang rekam medis, sedangkan aku, Tisa, Nisa dan Firsta berada di satu perguruan tinggi yang sama. Tisa dibidang pertanian, Anisa dibidang ekonomi, untuk Firsta dan Aku kebetulan kita ada dibidang yang sama yaitu broadcasting. Selama masa-masa kuliah kita memang tetap jarang ketemu. Pada masa-masa itu tidak bisa dipungkiri, bahwa suasana baru, tugas kuliah dan teman-teman baru semakin buat kita jarang ketemu. Balik lagi hal itu tetap tidak membuat kita menjadi jauh. Istilah jauh secara konkrit adalah jarak, tapi yang aku yakini bahwa secara batin kita tidak pernah jauh. Aku juga yakin pasti setiap dari kita pernah ngersain kangen satu sama lain, atau sekedar melihat foto-foto lama. Kadang aku pernah berada diposisi merasa egois dan menyalahkan yang lain karena tidak memberikan waktu untuk berkumpul, tapi setelah dipikir-pikir bukan seperti itu seharusnya. Kalau memang kita bersahabat seharusnya bisa saling memahami kondisi satu dengan yang lain, karena aku yakin kita nggak pernah saling melupakan. Huhuhu jadi mellow kan… miss you gaess.


Perubahan semakin terlihat jelas ketika masing-masing dari kita mulai menyelesaikan kuliah. Debbie menjadi yang pertama lulus, lalu Lena, kemudian Nisa, selanjutnya Tisa, yang terakhir aku dan Firsta. Selamat untuk semuanya, selamat atas pencapaian kalian, dan selalu bangga dengan apapun yang sudah kalian capai. Semoga ilmu yang kalian dapat bermanfaat untuk orang lain. Waktu adalah hal yang tidak bisa dikontrol, tapi kami selalu usahakan waktu untuk setiap momen spesial. Inilah perubahan, perubahan yang tidak benar-benar berubah, kehidupan masing-masing dari kita memang berubah, tapi Firanlient tidak pernah berubah. Perubahan yang terjadi sampai saat ini adalah sesuatu yang positif dan membawa pada hal-hal baik. Teruslah berubah menjadi lebih baik kawan, nanti kita bakal ketemu lagi dititik paling bahagia dan kembali cerita bareng. Selamat tahun baru 2020 and love you so much <3




Jumat, 03 Januari 2020

#ThisIsUsBagian03 - Sedikit Mengenang Tata Cahaya

Sedikit mengenang, jika dikatakan susah move on maka jawabannya adalah iya. Bukan tidak rela dengan apa yang telah terlewati tetapi mengenang adalah satu-satunya cara untuk membuat semua hal yang pernah terjadi tetap hidup, setidaknya dalam ruang memori. Bagaimanapun tidak akan membawa hal ini dalam masa yang akan datang. Flashback lagi ke masa-masa aktif kuliah dengan segudang tugas lapang. Aku, Putri, Firsta, Wilda dan Dita kuliah di Program Studi Televisi dan Film. Ada salah satu mata kuliah berupa praktek pengambilan gambar bayangan suatu objek (benda) yang diambil dari empat arah mata angin tiap 1 jam sekali. Tugas mata kuliah tata cahaya, tugas tersebut dilakukan selama 12 jam, untuk mengetahui posisi bayangan objek yang bertujuan mengenali waktu (pagi/malam hari) kaitannya dengan film dan fotografi, apabila ditengah2 proses pengambilan gambar mendung/hujan selama 1 jam maka perlu diulang dari awal. Nah lohh malah kuliah singkat wkwk jangan dehh ntar ikutan pusing. Proses pengambilan gambar itu yang bikin kita jadi agak gila. Kalau kebanyakan dari teman-teman ngerjain masih diarea kampus kita pilih tempat yang jauh dari kampus. Tempat yang kita pake adalah roofttop disalah satu pusat perbelajaan yang cukup terkenal pada waktu itu, lokasi tepatnya masih satu lingkungan dengan pasar besar di Jember. Temen-temen yang asli Jember pasti pahamlah. Kegilaan itu muncul ketika bosan mulai dateng, cacing diperut menggeliat, dan saat negara api menyerang, maka inilah yang terjadi.

At Rooftop 


Pose-pose penghilang bosen

Proses pengambilan gambar selama 12 jam bikin temen-temen pada nggak betah, karna mereka emang bukan tipe-tipe yang suka diem, emang dasarnya pada bedigasan aja. Kalau dipikir2 juga 12 jam nungguin perubahan bayangan benda dan nggak ngelakuin hal lain bikin bosen parah. Negara api mulai menyerah kita udah kayak cacing kepanggang bosen juga. Kita akhirnya bikin permainan cuma aku lupa game apaan yang kita bikin, pokok akhirnya si Putri kalah dan dapet punishment yaitu harus mau di foto dengan gaya dan properti sesuai keinginan kita sebagai pemenang, dan finally she is looks like. Cukup menghibur, karena jarang-jarang banget Putri mau dibikin kayak gitu. Sebenernya masih banyak dokumentasi lainnya selama proses pengerjaan tugas tata cahaya., tapi file pada ilang. Semoga selalu jadi kenangan.

Punishment kalah dari game

Sejatinya tidak ada niat untuk menjelekan apalagi pada teman sendiri, semua pada tempatnya, konteksnya adalah bercanda, dan tidak berlebihan. Berteman dan memiliki kenangan bersama teman seperti sebuah hadiah. Bersyukur pernah berada pada masa itu dengan mereka adalah hal yang sangat sangat berharga. Kalian pasti punya seseorang yang istimewa disamping kalian, jangan rusak itu dengan hal yang dapat memecah pertemanan. Bercanda sesuai porsinya, tidak berlebihan, biar ntar pas diceritain lagi kalian bisa ketawa bareng.

Selasa, 21 Mei 2019

#SuperTeamMemories01

Sebagai pejuang skripsi yang sampai detik ini belum juga kelar. Skripsi belum juga kelar pemasukan pun semakin minim, akhirnya memutuskan buat nerima kerjaan sebagai admin jualan online makanan organik selama 3 bulan. Sempat berhenti, keputusan owner karena alasan tertentu. Tidak lama kemudian owner kembali menawarkan  pekerjaan yang sama tetapi tidak hanya online tapi juga off line. Awalnya agak ragu karena jam kerja yang lebih banyak, tidak yakin bisa membagi waktu untuk kerja dan skripsi. Setelah dipikirkan lagi, akhirnya memutuskan untuk menerima pekerjaan itu, intinya yang penting yakin aja lha.

Owner yang merupakan sahabat dari kakak, yang aku kenal juga semenjak SMA. Usaha yang sekarang lebih besar dan tentunya akan ada pegawai selain aku. Satu hari dimana aku dipertemukan untuk pertama kali dengan beberapa orang, "Super Team" owner menyebutnya demikian. Awalnya hanya bertemu dengan dua orang Ferlisa dan Adinda, sebatas saling mengenal nama dan rupa. Menurut owner akan ada beberapa orang lagi, semakin penasaran kan, ini sebenernya mau bikin apa, kok pegawainya banyak, dijelasin lha kalau ternyata gak cuma buka store makanan organik tapi juga bakal ada olahan makanan juga, baru deh ngeh, hahaha.

Beberapa hari kemudian setelah ruko yang merupakan lokasi store dan juga eatery *begitu ownernya menyebutnya, sudah rampung. Semua pegawai akhirnya bertemu untuk yang pertama kali, bertemu dengan Twenty yang asing buat aku, namanya juga tidak biasa untuk ukuran orang Jawa yang notabenya menggunakan nama-nama Jawa. Bertemu dengan Reni untuk pertama kali rasanya udah klik gitu, cuma emang dia punya style yang beda dan lebih berani *maksudnya pakai aksesoris, gak kayak aku yang B aja haha, udah dinotice sih sebelumnya di grup chat Reni nantinya bakal pegang kasir dan dia seorang single parent beranak satu. Awalnya gak yakin aja liat Reni yang keliatan masih muda banget *lebih muda dari aku, ternyata udah punya anak 1 *gak mawak i jare wong Jowo.

Satu hari itu ada yang belum aku kenal Meiga, aku gak begitu ngeh karena masih baru kenal banget. Setelah beberapa hari akhirnya ketemu, Meiga masih kuliah di salah satu Universitas di Jember juga masih semester awal, dan Meiga adalah temen dari Ferlisa dan juga Twenty karena mereka dari sekolah yang sama bahkan bersahabat cukup lama. Setelah ketemu Meiga semua pada heboh gegara aku ama Meiga mirip secara wajah maupun bentuk badan *agak berlebih gitu, gpp yang penting sehat ya Meg hihi

Sebelum eatery buka dan selama masa persiapan pembukaan eatery kami sering ketemu untuk saling mengenal biar lebih solid, bersih-bersih, makan bareng, cerita, ngakak gak jelas bareng, kebetulan pegawai semua cewek, nggak tahu kebetulan apa emang dibikin gitu sama owner.

Brifing pertama kali oleh owner



  makan bareng pertama kali

                                               

Mendekati hari H personil bertambah mbak Agustin aku menyebutnya, meskipun pada dasarnya aku lebih tua. Sama seperti Reni mbak Agustin sudah berkeluarga dan memiliki seorang putri kecil yang cantik. Gabungnya mbak Agustin semakin ramelah kita, berkat mbak Agustin juga aku dan dan Twen semakin sering dibuat gak paham dengan bahasa yang diucapkan, karena mayoritas dari temen-temen bisa dan mengerti bahasa madura. Semakin mendekati hari H kabar kurang mengenakan dan sekaligus bahagia datang dari Dinda, sebelum menerima pekerjaan ditempat owner, Dinda juga sudah melamar pekerjaan di tempat lain, dan ternyata Dinda masuk seleksi berikutnya. Akhirnya Dinda memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat Owner. Mau bagaimana lagi, meskipun sudah klik dengan teman-teman, tapi Dinda sudah menentukan pilihannya *semoga suskes untuk Dinda.


   Jilbab navy (Dinda)
                                                           
                                                        

Rabu, 05 Desember 2018

#HeiCak02 - Metamorfosa

Yakinlah bahwa semua tidak akan sama selamanya. Perubahan pasti terjadi pada hidup setiap mahluk yang bernyawa. Bagaimanapun bentuknya perubahan tersebut akan memberikan pengaruh besar dalam hidup.

Aku tahu bahwa waktu bersama dengan mereka tidak akan sama seperti kebersamaan ku dengan teman-teman yang lain, tidak masalah bagiku. Hanya terlibat dimasa tertentu dalam perubahan hidup mereka sudah sangat cukup. Tahu bahwa mereka mampu melewati semuanya dan akhirnya mencapai apa yang menjadi harapan mereka, aku turut bahagia. Terima kasih Allah telah memberikan yang terbaik untuk teman-temanku, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, amiin.

Mungkin tidak semua aku tahu, tapi beberapa diantara mereka masih terhubung. Momen-momen tertentu masih ada dan aku abadikan dalam bentuk foto. Ayu sekarang dia sudah berkeluarga dan memiliki satu putri cantik. Maaf ya Ayu karna aku gak punya foto selfie bareng pas nikahan mu, jadi aku ambil foto di facebook mu *meringis sama nunjukin 2 jari (peace). (Foto sebelah kanan diambil waktu seminar proposal)


 






Putri Okta sekarang sudah lulus dan menjadi sarjana seni, dia sedang menikmati masa bebasnya dan sedang berusaha nemukan jodohnya. Semangat terus yak. Karna jarang foto bareng, dan terakhir ketemu juga nggak foto, sekali pun foto gak pernah yang foto sendiri


  





Untuk Levi dia sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga dan baru saja berhijrah, semoga selalu diberikan kemudahan. Kabar terbaru dari Levi adalah dia sedang mengandung anak pertama, semoga sehat selalu bumil dan dedeknya, lancar sampe lahiran, amiin













Bintang, terakhir yang aku tahu dia suda lulus dan sudah menjadi wanita karir, sepertinya. Semoga selalu diberikan kelancar, amiin. Waktu untuk bertemu Bintang sangat terbatas jadi hampir tidak punya dokumentasi bareng Bintang.

Proses adalah hal yang paling penting, selama proses itu mungkin aku melewatkan banyak hal, tapi bersyukur dengan apa yang telah terlewati sampai saat ini. Dimanapun kalian, dan bagaimana kalian saat ini, semoga sukses dan semua harapan dapat diraih. Semoga suatu saat nanti kita dipertemukan lagi dan saling berbagi atau sekedar bernostalgia :)

Selasa, 27 November 2018

#HeiCak01 - Para Perempuan Oragnisasi

Kita berawal dari organisasi, mungkin kita punya selera yang beda, punya pendapat yang beda tapi kita masih selaras untuk bidang yang sama yaitu organisasi. Aku percaya bahwa mereka, Ayu yang tipe grusa grusu, sedangkan Putri Okta yang sifatnya bodo amat, Bintang yang nyantai banget atau Levi yang orangnya sedikit pemalu, tapi jika berurusan dengan organisasi mereka akan menjadi, perempuan yang berbeda. Sikap berani, cekatan, tegas serta teliti dari mereka, buat setiap kegiatan yang dilakukan dapat diselesaikan, dapat dilewati. Beda pendapat, beda persepsi sering terjadi selama di organisasi, kita maklumi. Kita memang beda organisasi tapi kita akan dipertemukan di kegiatan organisasi. Kita juga beda pergaulan, diluar dari organisasi, tapi kita masih tetap jalan bersama.

Mungkin seharusnya ini aku katakan secara langsung, mungkin lain waktu semoga tersampaikan. Aku sangat-sangat berterima kasih atas semua kontribusi waktu, tenaga, pikiran bahkan secara materi yang sudah pernah kalian berikan pada organisasi. Maaf, karena semua kegiatan dalam organisasi membuat kalian memiliki waktu yang terbatas dengan keluarga, sahabat, ataupun waktu belajar kalian, sungguh-sungguh minta maaf dan kalian tahu aku sangat bersyukur aku disana waktu itu bersama kalian. Satu hal yang tidak pernah aku sesali ketika aku memilih untuk terjun ke dunia itu, yaitu kalian.

foto dari kiri ke kanan (Bintang, Levi, Ayu, Putri Okta)


Foto ini diambil waktu acara perpisahan SMA tapi ini kita udah jadi alumni tapi alumni new be :) Jangan tanya aku dimana hehe dan ini satu-satunya foto formasi lengkap minus aku sih, tapi gak apa-apa. Setidaknya ada dokumentasi tentang mereka. Semoga kita dipertemukan lagi dilain kesempatan. Kita tidak pernah bertemu untuk berkumpul lagi tapi bukan berarti tidak ada kabar tentang mereka. So ??? Maybe next story.


Selasa, 29 Mei 2018

#ThisIsUsBagian02 - Jaman Jailiah

Selalu ada pertemuan dan perpisahan, orang boleh datang boleh pergi, setiap orang punya pilihannya masing-masing. Bagaimana cara mereka datang dan dengan cara apa mereka pergi. Pertemuan pertama kadang buka suatu yang spesial, tapi bisa jadi bertemu dengan orang yang sudah kita kenal akan lebih menyenangkan. Seperti halnya mereka

Mereka bukan orang asing yang baru pertama kali bertemu, tapi mereka orang yang aku kenal sudah cukup lama tapi kita dipertemukan lagi. Meskipun mereka adalah orang yang sudah aku kenal, tapi banyak hal yang aku tidak mengerti tentang mereka. Si jilbab biru namanya firsta dia juga ada di postingan lama, karna aku kenal dia udah dari SMP. Jaket merah jilbab motif kotak dia Putri Okta mau disebutin semua namanya ? agak panjang sih, tapi nggak panjang banget, aku juga udah kenal dia sebelumnya, Putri itu temen SMA sekaligus temen satu organisasi. Belakang pake jilbab item itu namanya Wilda, dia perantauan, sekaligus anak pertama so Babenya sangat mengharapakan Wilda banget. Tiap orang punya ceritanya masing-masing, seneng bisa ketemu mereka, tahu bagaimana cerita mereka, dan cara mereka menghadapi apapun.

Awal masuk kuliah aku tuh udah niat banget nggak ikutan organisasi apapun, ya meskipun antara pengen sama nggak sih, ngambang gitu. But.. i choose just enjoyed the student life. Bisa dibilang mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang), tapi nggak cuma aku aja, tiga orang diatas itu juga sama termasuk mahasiswa kupu-kupu juga. Sebenernya itu nggak baik lho ya, jangan ditiru buat para pemula hehe. Pas kuliah semester awal bener-bener lost banget. Kita emang mahasiswa kupu-kupu tapi pulangnya nggak ke rumah masing-masing tapi masih mampir ke cafe, tempat karaokean, atau cuma sekedar beli roti goreng sama minum pop ice di depan kampus, woahhh roti goreng+pop ice itu amazing banget pokoknya, udah murah meriah, ngenyangin, tempatnya cozy dekat dengan alam (rerumputan), berAC (Angin Cepoi-cepoi) pula, keren nggak sih, ya keren dong...

Mereka ya... termasuk aku juga bisa dibilang mahasiswa yang cukup, cukup rajin ya nggak juga, cukup sering telat masuk perkuliah ya nggak juga, cukup sering TA ya kadang. Emm inget banget tuh waktu matkul fotografi kebetulan kita satu kelas. Nah pagi itu kita kita berempat udah janjian, siapapun yang dateng duluan jangan masuk dulu, tapi tunggu yang lain di parkiran Fakultas. Dua orang on time sisanya lemot kayak siput, kagak dateng-dateng. Matkul fotografi udah dapet sejam kita berempat baru sampe depan kelas, kalo udah gitu pasti pada saling nyuruh "kamu dulu la.." jadi ribet sendiri depan ruangan. Bayangin aja sejam gila, telat apaan sejam ??!  karena kita berempat tahu diri akhirnya ya pergi nggak jadi masuk kelas, intinya bolossss... Nggak ada tujuan jelas akhirnya ngejus di daerah kampus.

Besoknya ada matkul tata rias dan dosen pengajarnya sama dengan matkul fotografi kemaren. Kebetulan juga kita berempat satu kelas lagi. Mata kuliah tata rias jumlah mahasiswanya tidak banyak jadi bisa jadi dosen inget siapa aja mahasiswanya. Biasanya setelah ngerias wajah dosen kasih absen, nah waktu Putri dan firsta tanda tangan untuk absen dosennya inget kalo kemaren nggak liat kita berempat, ditanyainlah Putri dan Firsta, eh yang nyautin malah temen kita yang lain namanya Roby dia bilang "wingi nang jus iki pak, iyokan ? aku lho ketok wingi awkmu nang juicy girl, iki arek papat" aku dan wilda cuma bisa saling ngelirik dan ketawa-ketawa kecil. Dosen yang denger itu cuma respon biasa sama agak ketawa, untung aja dosennya baik nggak suka ngomel-ngomel.

Inget ya apapun yang kita lakuin hari ini akan dibales nanti atau mungkin.... besoknya wkkwkwkwk. Jangan tiru yang jelek, itu hanya sedikit cerita tentang aku bersama mereka, masih banyak hal lain yang ingin dibagi tentang mereka. Pernah jadi bagian dari cerita orang lain itu istimewa. Kameo yang keluarnya hanya disatu scene berdurasi beberapa menit juga istimewah, setidaknya selalu ada kesan diakhir cerita.



#ThisIsUsBagian01 - Perkenalan Yang Udah Kenal

Mereka adalah sahabat yang aku punya selama kuliah, belajar di Universitas selama hampir 4 tahun ini banyak cerita tentang bagaimana kita menghabiskan waktu bersama. Mereka yang buat semua jadi lebih happy meski tugas udah hampir deadline. Tugas kita yang kebanyakan dilakukan di luar kelas banyak menyita tenaga, tapi tenaga mereka buat ketawa nggak pernah habis, dan kenangan itu masih tetap ada.

Kenangan yang sampai sekarang di ingat. Bersyukur memiliki mereka yang peduli tentang bagaimana keadaan sahabatnya, yang khawatir ketika sahabatnya lama tak ada kabar, atau jauh dari mereka. Bagaimanapun sifat dan karakter mereka,  tidak akan ada yang sama seperti mereka. Terima kasih telah mempertemukanku dengan sahabat-sahabat seperti mereka, banyak hal yang ingin diceritakan, banyak momen yang ingin dibagi, meskipun bisa jadi menurut orang lain hal itu adalah hal yang biasa, tapi bagiku semua tentang sahabat-sahabat ku tetap luar biasa dan tidak biasa.
Perdebatan, salah paham dalam persahabatan sudah biasa hanya saja cara menghadapinya yang berbeda.

Kalian punya sahabat, aku juga. Perkuliahan dengan segala peraturan serta hal rumit yang ada di dalamnya, akan terasa begitu berat jika dilakukan seorang diri. Aku seorang mahasiswi yang saat ini sedang mengerjakan tugas akhir masih berusaha mempertahankan niat dalam mengerjakan revisi *curhat. Selama menjadi mahasiswa aku punya beberapa sahabat, yang bisa dibilang mereka itu ajaib. Bukan sulap bukan sihir mereka adalah orang-orang yang bisa tetap tertawa meskipun udah telat sejam masuk perkuliahan, mereka yang masih tetap percaya pada sahabatnya meskipun orang lain menunjukan fakta, mereka yang selalu punya cara untuk piknik meskipun sekedar duduk di rerumputan sambil makan roti goreng,  atau mereka yang selalu melakukan hal bodoh dan mereka adalah Putri Okta, Wilda, Firsta dan Dita.

Aku Putri dan firsta memang sudah saling mengenal karena kita satu sekolah waktu SMA, Wilda dan Dita teman baru yang aku kenal waktu kuliah. Intinya memang tidak begitu saja kita bertemu dan dekat. Awalnya aku, Putri, Firsta, yang dekat dengan Wilda kemudian di pertengahan semester kita mulai dekat dengan Dita. Aku, Putri, Firsta, Wilda, dan Dita kita semua punya sifat dan karakter yang berbeda, perselisihan, salah paham pernah terjadi diantara kita, tapi seperti itulah persahabatan, kenal-dekat-salah paham-nggak nyapa-baikan lagi. Aku bisa ngerti, tapi aku selalu berharap berapa kalipun ada masalah antara kita, semoga tidak mengurangi rasa peduli.

Photo Studio



Rabu, 11 Januari 2017

#FiranlientStory08 - Flashback

Happy new year buat semuanya, harapan di tahun 2017 yang utama adalah cepet lulus kuliah *gimana bisa cepet lulus, curhat mulu disini hahaha. Setiap pergantian tahun semua orang pasti berharap lebih baik dari tahun sebelumnya dalam hal apapun sesuai harapan masing-masing. Aku juga bagian dari mereka, sama-sama berharap yang terbaik, tentu yang terbaik versi Allah SWT. Sebenernya aku nggak mau tulis-tulis soal resolusi di tahun 2017. Hari ini ceritanya nungguin si abang yang lagi ngerjain skripsi, sambil nunggu aku mau flashback tentang sahabat-sahabatku, Firanlient. Sebelumnya aku udah pernah posting tentang Firanlient tapi belum pernah cerita gimana awal kenal sampek sekarang. Nah.. sekarang aku mau cerita panjang soal Firanlient, tadaaaaaa.... awal kisah diceritaken.. *lha kok jadi dalang hahahaha, oke oke serius. Emmm... harus cerita dari mana ya, oh dari nama FIRANLIENT, yang baca tulisan itu pasti udah tahu kalau tulisan itu sebuah singkatan. FIRANLIENT, FIR untuk Firsta, AN untuk Wulan, L untuk Lena, IE untuk Debbie, N untuk Nisa dan T untuk Tisa. Lihat foto di bawah urutannya dari sebelah kiri itu Firsta, Wulan (aku), Lena, Debbie, Nisa, dan Tisa.

Anniversary FIRANLIENT
Itu emang sengaja dibuat urut sesuai nama FIRANLIENT hehehe. Kita semua ketemu di SMP 4 Jember, dulu namanya hanya FIRANLIE, kenapa FIRANLIE ? Jadi dulu waktu kelas VII aku, Firsta, Lena, Debbie dan Nisa satu kelas di VIIb cuma pada saat itu aku, Firsta, Lena, Debbie yang akrab terlebih dahulu, karena posisi bangku kita berempat berdekatan. Posisi duduk saat itu aku dan Lena, di depan ku Debbie dengan teman sebangkunya Weny, dan bangku depannya lagi ada Firsta dengan Arifa. Nah... semua berawal dari Arifa dan Weny yang tidak masuk sekolah, karena dua bangku di depanku hanya dihuni masing-masing satu orang, Lena menyarankan supaya Debbie duduk bersama Firsta supaya aku dan Lena bisa maju ke depan, karena posisi bangku ku dan Lena ada di paling belakang, eiittt... jangan nethink dulu, bukan karna kita murid males ya... cuma saat pertama kali masuk, kebagian paling belakang *hiks. Waktu istirahat aku dan Lena mau ke kantin, akhirnya kita ajak Debbie dan juga Firsta. Mulai dari itu kita jadi sering bareng, malah akhirnya Arifa sebangku dengan Weny *maafkan kita ya fa, wen. Intensitas kebersamaan semakin sering, yang paling aku inget adalah kalau kita ke kantin beli makanan, pesennya "buk molennya empat, melonnya empat (minuman, jasj*s)" *gak boleh sebut merk ya hehe, karena hampir setiap hari pada waktu istirahat kita selalu jajan itu, sampek-sampek yang jual hafal sama kita dan pesenan kita hahahaha *makasi lho buk, ibuk baik deh. Semua masih terlihat baik-baik saja, sampek naik ke kelas VIII kita mulai berbeda.

Beda kelas membuat kita jadi agak renggang, aku satu kelas dengan Debbie dan Lena satu kelas dengan Firsta. Mungkin karena kita berada di usia remaja yang pemikirannya masih labil. Kecemburuan sosial jadi faktor utama dan sering terjadi salah paham. Awal yang baru lagi, buat aku dan sahabat-sahabatku karena di kelas VIII itu kita jadi deket sama Nisa dan Tisa juga. Akhirnya kita berenam malah jadi sering bareng, sering ngumpul, dan sahabatan sampek sekarang. Beberapa hal yang biasa kita lakuin, salah satunya yaitu setiap hari Jumat pulang sekolah, kita pasti jalan-jalan *beneran jalan lho. Kita jalan masih pake seragam sekolah, seragam pramuka *dasar anak SMP hahhaha.


Jaman SMP

Kita cewek-cewek dan kalian pasti tahu kan gimana kalau cewek-cewek pada ngumpul, pasti ngira kalau kita ngomongin orang, jadi kalo diprosentase 10% ngomongin orang, 20% curhat, 70% nya MAKAN, ya itulah kita hahahaha. Tentang kebersamaan Firanlient yang lain adalah hari minggu, biasanya hari minggu kita nyewa VCD film, buat di tonton meskipun nggak rutin tiap hari minggu, tapi bisa dibilang lumayan sering juga sih.Rumah Tisa biasanya yang paling serinng ditempati nobar, apalagi Tisa mesti bikinin cemilan. Oh iya ada lagi, pas ramadhan kita pasti buka puasa bareng. Biasanya setelah buka bersama kita ke tempat foto box depan Idomaret Jawa deket Jawa 6 masih inget banget tuh, kayak gambar dibawah ini.

Jaman SMA

Foto box ini pas kita SMA, alay kan gayanya gitu itu anak SMA. Jaman SMA kita udah nggak satu sekolah, Tisa dengan Nisa satu sekolah, aku, Firsta, dan lena satu sekolah, sedangkan hanya Debbie yang tidak bersama diantara kita. Sampai SMA  pun kita masih sering keluar bareng, kayak foto dibawah. Masih kurus tuh aku *bahagia.


Jaman SMA
Nah foto itu ada ceritanya juga, gimana ceritanya kita lanjut besok, aku udah nggak kuat eh salah matanya yang udah nggak kuat hehehe, daripada ntar typo dimana-mana mending bersambung dulu, oke oke.. 
____________________________________________________________________

Comeback again :) *udah kayak punya banyak reader aja hahahaha. Lanjut cerita yang kemarin. Jadi ceritanya pengen foto-foto, kita ke Universitas Jember dibagian belakang deket Fakultas THP. Daerah situ sepi, viewnya lumayan bagus emang buat foto. Setelah beberapa kali foto, kita liat ada mobil diparkir, tanpa mikir akhirnya kita foto di mobil buat properti gitu, properti..... haha. Enak-enak foto dateng mahasiswa ganteng, karena belum foto berenam kita minta tolong tuh sama mas gantenya, setelah dapet beberapa jepretan masnya pergi, dan...ternyata mas ganteng itu yang punya mobil, mobil yang kita pake buat foto. Asli malu coy tapi kita ngakak setelah mas gantengnya pergi. Foto di atas hasil jepretan mas gantengnya, bagus ya ^^ 



Foto di mobil mahasiswa


itu salah satu foto yang diambil di mobil mahasiswa yang bahkan kita nggak pernah kenal sama mas itu. Masnya baik banget deh

At Area UNEJ

Itu foto yang lain. Emang ya kita kayak nggak punya urat malu, udah pake mobilnya buat foto, masih minta tolong sama yang punya mobil *maafkan kami ya mas ganteng :D. Meskipun terkadang mereka *termasuk aku suka bikin malu, tapi masa itu bakal bikin kangen, dan nggak bisa diulang lagi. Foto dari SMP hingga sekarang, untuk foto bersama yang paling baru adalah foto paling atas, itu adalah terakhir kali kita ngumpul berenam, setelahnya udah jarang. Kita emang nggak bisa sering ngmpul, tapi nanti kita pasti bisa ngumpul-ngumpul lagi.

Dulu aku sempet mikir "ngapain sih pake foto segala" sekarang aku ngerti kenapa foto jadi ritual yang penting, karna foto merupakan bukti otentik dari sebuah kenangan.

#TheGengsCapture02 - Edisi Ulang Tahun Part 2

Edisi ulang tahun masih lanjut... :D

Btary atau biasa di panggil Tarno, padahal orangnya cantik, kenapa dipanggil Tarno yak hemmm. Mungkin Tarno gak se apes Ndut di kasih surprise yang nggak nyiksa. Cuma ya gitu kayaknya kalo nggak dijailin nggak enak. Jadi ceritanya Mi (penulis) emang lagi berhalangan hadir waktu ulang tahun Tarno, tapi Mi tetep doain Tarno yang terbaik, karna Mi nggak ada dilokasi kejadian Mi cuma kebagian foto doang, ceritanya gimana Mi juga nggak tau banyak. Mungkin foto bisa jelasin. Silakan diartikan sendiri ya gaes. Happy Birthday buat Tarno ♥

Rabu, 26 Oktober 2016

#TheGengsCapture01 - Hello Friends

Kata orang banyak temen banyak rezeki, emmm.... *tik tok tik tok, kayaknya salah pribahasa hehe. Seneng kalo kita punya banyak temen *hai Ndut sapa Ndut yukk. Temen baru yang baru aja ulang tahun, dan dapet surprise dari temen-temennya yang gila. Happy birthday buat Ndut semoga semua yang baik buat Ndut.




maaf ya ndut hanya foto ini yang paling bagus, hehe. Jadi ceritanya mau kasih surprise, karena ndut anak kosn kita buat rencana kasih surprisenya di kosn ndut. Ndut di suruh keluar sama Btary, selama ndut keluar Btary, Nisa, Tisa, Firsta, dan aku nyiapain surprise. Pas ndut masuk kamar kos, Nisa langsung semprot ndut pake snow spray, meskipun agak meleset tapi lumayan bikin rambut ndut basah *maafin ya ndut. Nggak cuma berhenti sampai disitu, biasa dong kalo nggak foto nggak afdol. sebelum foto ndut di dandanin, alhasil kayak foto di atas. belum selesai sampek disitu, ndut di ditarik keluar kos, di ajak jalan deket kos dengan wajah cemongnya *duh kasian ndut. Surprise ndut ditutup dengan nongki di cafe kolong. 




Sebenernya nggak berniat buat sengsara anak orang cuma niatnya buat ndut happy, dan ulang tahun yang ke 22 ini bisa jadi kenangan buat ndut bareng kita. One more, happy birthday ndut ^^ 

Senang rasanya ketika kita tahu ada orang-orang baik di sekitar kita yang perhatian dan peduli pada kita, meskipun untuk hal yang kecil.

Senin, 01 Agustus 2016

#27Part04 - Best Team

14 februar 2016
Kkn udah kurang tiga hari lagi, nggak terasa cepet banget. Cuma tersisa tiga hari buat ngumpul, dan tiga hari itu kurang, masih ingin bersama mereka. Sayang nya waktu yang sedikit ini malah timbul masalah. Masalah kecil hanya saja menyikapinya sedikit berbeda.
Hari itu biarlah terlewati, yang terpenting adalah setelah hari itu tidak akan ada yang tersisa, bahkan dendam. Berharap bahwa masalah akan selalu dapat solusi, dan solusi adalah teman yang mengerti.
Terima kasih buat kkn 27 banyak yang di lakukan bersama, makan, bercanda, bahkan debat bersama. Momen apapun yang dilakukan bersama kalian akan selalu terasa berbeda, kalian harus tahu kalau di sana mungkin banyak KKN 27 tapi aku bisa pastiin, nggak ada KKN 27  seperti yang aku punya, itu kalian.This is the best team i ever had. Love you ♥